Laman

Today's note..

Sabtu, 13 November 2010

Manusia dan Keadilan

PENGERTIAN KEADILAN

Dalam kehidaupan seorang manusia, pasti pernah merasakan yang namanya keadilan. Baik diperlakukan tidak adil / adil oleh orang lain, bahkan memperlakukan adil / tidak adil kepada orang lain. Memang, melakukan keadilan itu susah. Butuh kesadaran yang mantap pada diri sendiri. Apalagi pada zaman sekarang, banyak tuntutan yang dapat mempengaruhi orang untuk berbuat tidak adil. Contohnya saja korupsi. Ditengah-tengah kehidupan yang serba mahal ini, seseorang dituntut untuk memiliki uang untuk memenuhi kebutuhannya, sampai-sampai ia terpaksa untuk korupsi yang dapat merugikan orang lain. Contoh lain adalah seorang karyawan yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras. Sebaliknya pula, seorang majikan yang terus menerus menggunakan tenaga orang lain, tanpa memperhatikan kenaikan upah dan kesejahteraannya,

Keadilan dapat memberikan dampak pofitif. Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat membuahkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi. Karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Cara itulah yang dapat menimbulkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apabun hingga bahkan membalasnya dengan berdusta dan melakukan kecurangan.

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika di masyarakat.

Kata “adil” digunakan dalam empat hal yaitu Keseimbangan, Persamaan dan Nondiskriminasi, Pemberian Hak kepada yang Berhak, dan Pelimpahan Wujud Berdasarkan Tingkat dan Kelayakan.

Adil dalam hal keseimbangan adalah keadilan yang seimbang. Segala sesuatunya berada pada takaran atau proporsi yang sama. Semua aktifitas manusia membutuhkan keseimbangan, baik aktifitas politik, ekonomi, budaya, dll agar berjalan dengan baik.

Adil dalam hal persamaan dan nondikriminasi adalah keadilan dengan cara memandang sesuatu dengan sama rata dan tanpa perbedaan. Contohnya jika ada seseorang yang dikatakan bahwa dia itu adil, berarti orang tersebut memandang suatu individu secara sama rata.

Adil yang ketiga adalah adil dalam hal pemberian hak kepada yang berhak. Semua individu sudah pasti memiliki haknya masing-masing. Oleh karena itu, seseorang harus memberikan hak kepada orang lain yang membutuhkannya secara adil.

Dan adil yang terakhir adalah adil dalam hal pelimpahan wujud berdasarkan tingkat dan kelayakan. Semua makhluk hidup, pada tingkatan wujud yang mana pun, memiliki sesuatu yang khas terkait kemampuannya menerima suatu keadilan. Dan mengingat Tuhan adalah Kesempurnaan Mutlak dan Kebaikan Mutlak yang senantiasa memberi keadilan, maka Dia pasti akan memberikan wujud atau kesempurnaan wujud kepada setiap makhluk hidup sesuai dengan yang mungkin diterimanya. Jadi, keadilan Ilahi, menurut rumusan ini, berarti bahwa setiap makhluk hidup mengambil wujud dan kesempurnaan wujudnya sesuai dengan yang layak dan yang mungkin untuknya.

MACAM-MACAM KEADILAN

a. Keadilan legal atau keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.

b. Keadilan distributive

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. Keadilan komutatif

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.

d. Kejujuran

Kejujuran berasal dari kata jujur yang berarti melakukan sesuatu berdasarkan hati nuraninya dan tindakannya itu adalah yang sesuai dengan kenyataan dan tidak dibuat-buat. Pada hakekatnya jujur atau kejujuran di landasi oleh kesadaran moral yang tinggi kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

e. Kecurangan

Kecurangan bertolak belakang dengan kejujuran. Orang yang tidak jujur dapat dikatakan bahwa orang tersebut melakukan suatu tindakan yang curang. Curang atau kecurangan artinya apa yang dilakukan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa berusaha terlebih dahulu.

f. Pemulihan nama baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela dan dipandang baik oleh orang lain. Untuk membuat nama baik itu tidaklah mudah. Seseorang harus benar-benar menjaga namanya agar tidak dipandang buruk oleh orang lain dengan melakukan sesuatu / bertingkah laku yang terpuji dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama,dll. Jika seseorang terlanjur mempunyai nama buruk dimata orang lain dan ia ingin memperbaiki namanya, ia harus bertobat dan meminta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar