Laman

Today's note..

Rabu, 09 Oktober 2013

Arsitektur Komputer & Struktur Kognitif Manusia


A.    Pengertian Arsitektur Komputer
Komputer adalah perangkat elektronik, beroperasi di bawah perintah pengendali yang disimpan pada memori komputer, dapat menerima data, memproses data berdasarkakn aturan tertentu, mencetak hasilnya, dan menyimpan data untuk penggunaan di masa depan.
Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Komponen-komponen perangkat keras tersebut terdiri dari beberapa bagian seperti menurut Shelly dkk (2007) yaitu sebagai berikut:
  • Perangkat Input: Merupakan komponen peranti keras yang digunakan untuk memasukkan data dan perintah ke dalam komputer. Perangkat input yang digunakan secara luas adalah keyboard, mouse, mikrofon, pemindai, kamera digital, dan kamera video PC. 
  • Perangkat Output: Merupakan komponen peranti keras yang menyampaikan informasi kepada satu atau banyak orang. Media output yang digunakan secara umum adalah printer, monitor, dan pengeras suara. 
  • Unit Komputer: Merupakan tempat yang terdiri atas komponen-komponen yang digunakan untuk memproses data. Sirkuitnya biasanya adalah bagian dari atau tersambung dengan papan sirkuit yang disebut motherboard. Dua komponen utama dari motherboard adalah prosesor dan memori. Prosesor (central processing unit / CPU) adalah komponen sirkuit yang menerjemahkan dan menjalankan perintah dasar untuk mengoperasikan komputer. Sedangkan memori terdiri atas komponen elektronik yang menyimpan perintah yang menunggu untuk dijalankan dan data yang dibutuhkan untuk perintah tersebut. Kebanyakan memori menyimpan data dan perintah secara sementara, artinya isi memori tersebut akan terhapus jika komputer dimatikan. 
  • Perangkat Penyimpanan: Perangkat ini menyimpan data, perintah, dan informasi untuk penggunaan di masa mendatang. Penyimpanan data ini bersifat permanen. 
  • Perangkat Komunikasi: Merupakan komponen peranti keras yang membuat komputer mengirimkan (memancarkan) dan menerima data, perintah, dan informasi ke dan dari satu atau banyak komputer. Media komunikasi yang umum digunakan adalah modem.
Beberapa contoh dari arsitektur komputer adalah :  
  • Arsitektur Von Neumann: Kita awali dengan mendeskripsikan sifat komputer yang paling sederhana yaitu mesin von Neumann.   Nama itu diberikan untuk menghargai John von Neumann seorang penemu komputer. Dikatakan komputer dengan von NAeumann machine (mesin von Neumann) jika komputer tersebut memenuhi kriteria berikut, yang pertama mempunyai tiga sub sistem hardware dasar yang terdiri sebuah CPU, sebuah sistem memori utama, sebuah sistem I/O. Kedua, merupakan komputer stored program (program tersimpan). Sistem memori utama menyimpan program yang mengontrol operasinya, dan komputer dapat mengubah programnya sendiriuntuk menambah atau mengurangi data lain yang ada di dalam memori. Ketiga, dapat menjalankan instruksi secara berurutan, atau setidaknya akan menjalankan, satu operasi dalam sekali waktu. Keempat, mempunyai atau paling tidak akan mempunyai, sistem memori utama dan unti control CPU yang biasanya dinamakan “von Neumann bottleneck.” 
  • CISC: Complex instruction-set computing atau Complex Instruction-Set Computer (CISC; “Kumpulan instruksi komputasi kompleks”) adalah sebuah arsitektur dari set instruksi komputer dimana setiap instruksi akan menjalankan beberapa operasi tingkat rendah, seperti pengambilan dari memori, operasi aritmetika, dan penyimpanan ke dalam memori, semuanya sekaligus hanya di dalam sebuah instruksi. Karakteristik CISC dapat dikatakan bertolak-belakang dengan RISC. Contoh-contoh prosesor CISC adalah Sistem 360, VAX, PDP-11, varian Motorola 68000 , dan CPU AMD dan Intel x86. 
  • Reduced Instruction Set Computing (RISC): Reduced Instruction Set Computing (RISC) ”Komputasi set instruksi yang disederhanakan” pertama kali digagas oleh John Cocke, peneliti dari IBM di Yorktown, New York pada tahun 1974 saat ia membuktikan bahwa sekitar 20% instruksi pada sebuah prosesor ternyata menangani sekitar 80% dari keseluruhan kerjanya. Komputer pertama yang menggunakan konsep RISC ini adalah IBM PC/XT pada era 1980-an. Istilah RISC sendiri pertama kali dipopulerkan oleh David Patterson, pengajar pada University of California di Berkely. RISC, yang jika diterjemahkan berarti “Komputasi Kumpulan Instruksi yang Disederhanakan”, merupakan sebuah arsitektur komputer atau arsitektur komputasi modern dengan instruksi-instruksi dan jenis eksekusi yang paling sederhana. Arsitektur ini digunakan pada komputer dengan kinerja tinggi, seperti komputer vektor. Selain digunakan dalam komputer vektor, desain ini juga diimplementasikan pada prosesor komputer lain, seperti pada beberapa mikroprosesor Intel 960, ITANIUM (IA64) dari Intel corporation, Alpha RSIC Machine dari DEC, R4x00 dari MIPS Corporation, Power Pc dan Arsitektur Power dari International Machine. Selain itu, RISC juga umum dipakai pada Advance RISC Machine dan Strong ARPM (termasuk di antaranya adalah IntelXscale), SPARC dan Ultra SPARCdari Sun Microsystem, serta PA-RISC dari Hewlett PACART. Selain RISC, desain Central Processing Unit yang lain adalah CISC (Complex Instruction Set Computing), yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti Komputasi Kumpulan Instruksi yang kompleks atau rumit. 
  • Blue Gene: Blue Gene adalah sebuah arsitektur komputer yang dirancang untuk menciptakan beberapa super komputer generasi berikut, yang dirancang untuk mencapai kecepatan operasi petaflop (1 peta = 10 pangkat 15), dan pada 2005 telah mencapai kecepatan lebih dari 100 teraflop (1 tera = 10 pangkat 12). Blue Gene merupakan proyek antara Departemen Energi Amerika Serikat (yang membiayai projek ini), industri (terutama IBM), dan kalangan akademi. Ada lima projek Blue Gene dalam pengembangan saat ini, di antaranya adalah Blue Gene/L, Blue Gene/C, dan Blue Gene/P.
 B.     Struktur Kognisi Manusia

Neisser (dalam Solso dkk, 2007) mengatakan bahwa istilah kognisi mengacu pada seluruh proses di mana input sensorik diubah, dikurangi, dimaknai, disimpan, diambil kembali, dan digunakan.
Menurut Piaget (1896) struktur kognitif merupakan mental framework yang dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya. Sedangkan menurut tokoh yang bernama Ausabel, mengemukakan bahwa struktur kognitif merupakan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan. Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan.
Menurut perspektif pemrosesan informasi, kognisi dapat dipahami dengan menganalisanya menjadi serangkaian tahapan yang (sebagian besar) terjadi berurutan. Dalam setiap tahap terjadi proses unik terkait informasi yang masuk. Respons yang ditimbulkan diasumsikan sebagai hasil dari rangkaian tahapan dan operasi ini. Setiap tahap menerima informasi dari tahap sebelumnya dan kemudian menjalankan fungsinya dengan unik. Setiap komponen dalam pemrosesan informasi saling terhubung satu sama lain, dan untuk penyederhanaan, kami mengawali model ini dari datangnya informasi.
Sebuah model pemrosesan informasi paling awal (dan paling sering dikutip) membahas memori. Pada tahun 1890, William James mengembangkan konsep memori menjadi memori primer dan memori sekunder. Memori utama dihipotesiskan berhubungan dengan kejadian-kejadian yang bersifat seketika, sedangkan memori sekunder diasumsikan sebagai memori yang permanen, sisa-sisa memori primer yang tidak terhapuskan (Solso dkk, 2007).
Sedangkan dalam model Atkinson dan Shiffrin (dalam Solso dkk, 2007), memori memiliki tiga area penyimpanan: (1) register sensorik, (2) penyimpanan jangka pendek, dan (3) penyimpanan jangka panjang. Sebuah stimulus dengan seketika diproses dalam dimensi sensorik yang tepat dan selanjutnya bisa hilang ataupun diproses lebih lanjut. Mereka menggunakan istilah “memori” untuk mengacu pada data-data yang disimpan, sedangkan “penyimpanan (store)” mengacu pada komponen struktural yang berisi informasi. Penyimpanan jangka pendek dipandang sebagai suatu system kerja (working system), yang di dalamnya informasi-informasi yang masuk akan memudar dan menghilang dengan cepat. Informasi yang disimpan dalam penyimpanan jangka panjang dianggap relatif permanen.

Kognisi manusia mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
  • Atensi dan kesadaran: Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Atensiter terbagi menjadi atensi terpilih (selective attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi. 
  • Persepsi: Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh kognisi. 
  • Ingatan: Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang. 
  • Bahasa: Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik. 
  • Pemecahan masalah dan kreativitas: Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang orisinil dan berguna.
C.     Kaitan Antara Struktur Manusia dan Arsitektur Komputer
Pada dasarnya baik manusia maupun komputer masing-masing memiliki peranti masukkan, sistem pengolah dan peranti pengeluaran (Downtown & Leadham, 1992). Pada setiap siklus interaksi setiap siklus ini bekerja secara berurutan. Sistem pengolahan kognisi manusia terdiri atas: pengolahan perseptual, pengolahan intelektual (kognitif), dan pengendalian motrik yang ketiganya berinteraksi dengan pengingat manusia. Model ini mempunyai kesamaan dengan komputer konvensional yang memiliki pengolah, prosesor pengingat, dan interaksi antara keduanya melalui  bus. Perbandingan ini hanya di maksud untuk memudahkan dalam memahami cara kerja komputer dengan sistem pengolahan dalam kognisi manusia yang tidak menyajikan operasi dalam diri manusia. Pada kenyataannya otak manusia terdiri atas sekian banyak jaringan syaraf pararel yang memungkinkan manusia melakukan sejumlah aktivitas secara pararel pula.
Arsitektur komputer memiliki beberapa kesamaan dengan struktur manusia. Dalam komputer terdapat komponen input berupa keyboard, mouse, mikrofon, dll. Sedangkan dalam manusia terdapat register sensorik berupa alat-alat indera. Lalu perangkat output pada komputer berupa printer, monitor, dan pengeras suara. Sedangkan output pada manusia berupa tindakan / respon dari stimulus yang masuk. Dalam komputer terdapat prosesor (central processing unit / CPU) yang menerjemahkan dan menjalankan perintah dasar untuk mengoperasikan komputer. Sedangkan pada manusia terdapat system syaraf pusat (central nervous system / CNS). Memori pada komputer bersifat sementara, sama halnya dengan penyimpanan jangka pendek (Short term memory) pada manusia. Sedangkan perangkat penyimpanan pada komputer yang bersifat permanen sama halnya dengan penyimpanan jangka panjang (Long term memory) pada manusia. Meskipun begitu, struktur kognisi manusia adalah suatu hal yang sangat kompleks, lebih kompleks daripada arsitektur komputer.
D.   Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia

1.      Kelebihan Arsitektur komputer
  • Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu 
  • Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
  • Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
  • Menggunakan teknologi time sharing
  • Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
  • Dapat mengolah informasi secara cepat
  • Dapat merekam setiap kejadian / informasi secara mendetail
  • Memiliki ketelitian yang sangat tinggi
2.      Kekurangan Arsitektur komputer  
  • Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya 
  • Harganya sangat mahal
  • Interface dengan pengguna masih menggunakan teks
  • Kerjanya sangat lama
  • Membutuhkan daya listrik yang sangat besar 
  • Komputer tidak memilki kemandirian sehingga membutuhkan brainware atau  manusia untuk memerintahnya sehingga komputer tersebut dapat berjalan sesuai perintah
3.      Kelebihan Kognisi Manusia 
  • Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
  • Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar
  • Mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal
  • Dapat melakukan tindakan sendiri tanpa diperintah oleh siapapun
  • Memiliki lebih banyak kapasitas memorinya
4.      Kekurangan Kognisi Manusia
  • Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam mengolah informasi
  • Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka
  • Beberapa informasi dengan mudah terlupakan
  • Tidak bisa merekam detail-detail sebuah kejadian atau informasi
  • Ketelitiannya masih kurang daripada komputer

E.     Contoh Kasus dan Analisa
Komputer dan manusia bisa dikatakan memiliki hubungan timbal balik. Komputer tidak akan tercipta dan tidak bisa berfungsi dengan baik jika tidak ada manusia. Dan manusia juga belum tentu bisa melakukan pekerjaan mereka secara tepat, teliti, baik, dan cepat tanpa bantuan dari komputer. Seperti contohnya seorang akuntan dituntut untuk bekerja cepat dan teliti, ia bisa memanfaatkan teknologi komputer untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan seperti mendata, menghitung, dll. Dalam dunia psikologi juga telah mulai memanfaatkan komputer untuk melakukan skoring hasil tes psikologi. Untuk tes psikologi yang sifatnya masal, misalnya psikotest atau tes CPNS, dll yang dikerjakan oleh ratusan bahkan ribuan orang, hasilnya tidak mungkin bisa terselesaikan dengan cepat dan teliti jika diperiksa manual. Oleh karena itu dibuatlah software yang berfungsi untuk menghitung (scoring) hasil dari tes-tes psikologi tersebut sekaligus mengkategorikannya secara otomatis tentunya dengan pantauan para tenaga kerja psikologi.

Daftar Pustaka:
Anonim. (2012). Analisa Perbedaan Struktur Kognitif Manusia dan Arsitektur Komputer. http://dhimi.blogdetik.com/2012/11/14/analisa-perbedaan-struktur-kognitif-manusia-dan-arsitektur-komputer/. Diakses 8 Oktober 2013 pukul 10.45
Anonim. (2012). Analisa Perbedaan Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer. http://fadlandyta.wordpress.com/2012/03/30/analisa-perbedaan-struktur-kognisi-manusia-dan-arsitektur-komputer/. Diakses 10 Oktober 2013 pukul 7.45
Anonim. (2012). Hubungan Arsitektur Komputer Dengan Kognisi Manusia. http://ochomew.wordpress.com/2012/10/07/hubungan-arsitektur-komputer-dengan-kognisi-manusia/. Diakses 10 Oktober 2013 pukul 12.39
Anonim. (2013). Arsitektur komputer. http://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer. Diakses 8 Oktober 2013 pukul 10.52
Basith, Abdul. (2012). Manusia vs komputer. http://bergadang-demi-ilmu.blogspot.com/2012/10/manusia-vs-komputer.html. Diakses 10 Oktober 2013 pukul 7.26
Shelly., Cashman., Vermaat. (2007). Discovering Computers : Menjelajah Dunia Komputer ed. 3. Jakarta: Salemba Infotek
Solso. R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2007). Psikologi kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Senin, 07 Oktober 2013

Sistem Informasi Psikologi



A.    Pengertian Informasi
 Kata informasi berasaldari kata Perancis kuno, informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa latin, informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Menurut Gordon B. Davis (dalam Gaol, 2008) informasi adalah data yang telah diproses atau diolah ke dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan nilai yang sesungguhnya atau dipahami dalam tindakan atau keputusan yang sekarang atau nantinya.
Sedangkan menurut Amsyah (1977) Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam kedalam berbagai bentuk media.
Dari beberapa definisi diatas dapet disimpulkan bahwa informasi adalah data atau fakta yang telah diolah dan diproses sedemikian rupa agar berguna bagi penerimanya serta dapat dipahami untuk pengambilan keputusan. 
B.     Interaksi antara Informasi dan Sistem
Untuk mengetahui interaksi antara informasi dengan sistem, sebelumnya akan diuraikan terlebih dulu apa itu sistem? Menurut Gaol (2008), sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila satu unit macet atau terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Menurut Marimin, dkk (2006), sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Sedangkan menurut Sarosa (2009) sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan komponen-komponen yang menyatu, saling berinteraksi dan berhubungan satu dengan yang lainnya, serta tidak dapat dipisahkan demi mencapai suatu tujuan bersama.
Contoh dari suatu sistem adalah perusahaan atau suatu organisasi. Organisasi / perusahaan adalah tempat sumber daya manusia bekerja sama dan berinteraksi untuk merealisasikan formulasi tujuan yang telah ditetapkan (Gaol, 2008).
Dalam suatu sistem atau kaitannya dengan suatu perusahaan / organisasi dibutuhan informasi agar sistem tersebut tetap berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi / perusahaan atau sistem. Dan juga di dalam pengolahan sistem pada akhirnya akan menghasilkan suatu informasi, untuk itu pendefenisian informasi diperlukan untuk menunjang berhasilnya pengembangan sistem yang akan dirancang. 
 
C.     Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Diatas tadi telah dijabarkan definisi dari informasi dan sistem. Lalu apakah pengertian dari sistem informasi sendiri? Serta apa itu sistem informasi psikologi? Mari kita bahas lebih lanjut di bagian ini.
Sistem Informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Alter berpendapat untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Sedangan Menurut Kusrini & Kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah interaksi antara teknologi informasi dan manusia yang menggunakan teknologi tersebut yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa bagi orang lain.
Sebelum masuk dalam definisi sistem informasi psikologi, akan dibahas dulu apa itu psikologi? Menurut Widjono (2007) psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu, psikologi ialah ilmu jiwa. Menurut Basuki (2008) psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, dan juga emosional. Sedangan Menurut Wade & Tavris (2007) psikologi dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
Oleh karena itu sistem informasi psikologi dapat disimpulkan sebagai suatu gabungan atau interaksi antara teknologi informasi dan manusia dengan berbagai perilaku dan proses mentalnya masing-masing yang bertujuan untuk menghasilkan suatu informasi, produk, atau jasa dalam kaitannya dengan kejiwaan atau hal-hal yang berkaitan dengan psikologi.
Menurut Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. 
 
D.    Contoh Kasus dan Analisa
Dewasa ini manusia dan teknologi sudah sangat menyatu untuk melakukan segala aktivitas, termasuk psikologi yang juga sudah banyak memanfaatkan teknologi-teknologi yang ada. Seperti contohnya banyak psikolog yang membuka konsultasi dengan menggunakan media internet. Seseorang yang ingin berkonsultasi tidak harus bertemu langsung dengan psikolognya tetapi bisa dengan mudah berkonsultasi dan bertukar informasi dengan menggunakan media internet. Asalkan ada komputer, laptop atau gadget yang menunjang adanya internet, dan juga adanya koneksi internet, semua bisa dilakukan. Bahkan terapi jarak jauh juga bisa dilakukan dengan menggunakan media seperti webcam, handphone, dan lain sebagainya. Hanya saja itu masih jarang dilakukan karena membutuhkan orang yang benar-benar ahli di bidangnya. 
 
Daftar Pustaka:
Anonim. (2012). Sistem informasi psikologi. http://maizarpsikologi09.blogspot.com/2012/09/sistem-informasi-psikologi.html. Diakses 1 Oktober 2013 pukul 16.21
Anonim. (2013). Sistem informasi. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. Diakses 1 Oktober 2013 pukul 15.58
Amsyah, Zulkifli. (1977). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Basuki, A.M.H. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma.
Gaol, C.J.L (2008).Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Hutasoit, Y. (2012). Softskill: Sistem informasi psikologi. http://unpredictablepeople.wordpress.com/2012/09/30/softskill-sistem-informasi-psikologi/. Diakses 2 Oktober 2013 pukul 10.30
Kusrini & Kaniyo, A. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Marimin., Tanjung, hendri., & Prabowo, Haryo. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Grasindo
Sarosa, S. (2009). Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Grasindo
Wade, C. & Tavris, C. (2007). Psikologi (ed.9). Jakarta: Erlangga.
Widjono. (2007). Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.