Laman

Today's note..

Selasa, 15 Maret 2011

Analisis Manusia Menurut Letak Geografisnya (Orang Jerman)

Orang Jerman dilihat dari postur tubuhnya termasuk tinggi besar jika dibandingkan dengan orang Indonesia. Itu dikarenakan pola makan mereka yang sangat banyak dan sangat bergizi, mulai dari daging hingga sayur dan karbohidrat. Dan semuanya disajikan dalam porsi besar untuk setiap orangnya. Sedangkan orang Indonesia kebanyakan memakan makanan yang kurang bergizi, seperti makanan yang cepat saji ( fastfood ).

Cara berjalan orang Jerman sangat cepat, karena mereka terbiasa jika musim dingin langkah mereka dipercepat. Jika tidak, mereka akan menggigil kedingan bahkan membeku jika jalan mereka pelan-pelan atau santai.

Di Jerman tidak ada pembantu, tukang kebun, supir, dll. Mereka mengurus rumahnya sendiri, sehingga mereka menjadi seorang yang mandiri. Segala sesuatu dilakukan sendiri, tapi bukan berarti mereka individualis. Tetapi jika diberi pertolongan atau dibantu oleh orang lain mereka selalu mengucapkan terima kasih. Dan jika bertemu seseorang mereka selalu mengucapkan salam. Maka dari itu, orang Jerman juga terkenal ramah.

Perayaan natal di Jerman selalu diadakan secara meriah. Sehingga orang-orang di sana sangat dekat / erat hubungan kekerabatannya satu dengan yang lainnya. Karena mereka juga mudah bersosialisasi. Ditambah lagi terdapat tradisi yang bernama malam Sankt Martin yang dapat mempererat tali persaudaraan mereka. Pada malam itu anak-anak memperingatinya dengan Laternen (Lampu yang dihiasi dan diberi pegangan yang cukup panjang seperti pancingan ikan). Pada malam hari mereka berjalan kaki menelusuri jalan-jalan yang sudah ditentukan dengan didampingi oleh salah seorang yang berpakaian seperti prajurit Roma, dengan memakai mantel warna merah. Di sepanjang jalan itu mereka bernyanyi lagu-lagu Laternen yang diiringi drum band. Pada akhirnya dibuat api unggun yang besar, dan anak-anak tersebut mendapatkan kue kering atau permen. Nanti sambil pulang ke rumah, mereka akan mengetuk rumah-rumah tetangga, lalu bernyany. Si pemilik rumah biasanya sudah menyiapkan permen untuk dibagi-bagikan kepada mereka.

Selain itu orang Jerman juga sangat rajin. Terbukti ketika awal masuk musim semi mereka dengan gesit dan cekatan membersihkan dan merapihkan taman / kebun mereka. Jika dibandingkan dengan orang Indonesia yang malas membersihkan taman / kebun dan cenderung menunda-nunda pekerjaan.

Orang Jerman itu pandai mengatur waktu dan dapat memperhitungkan segala hal. Sebagai contoh, Biasanya orang Jerman mulai memasak untuk keluarganya pada siang hari sekitar pukul 11.30. Berbeda hal nya dengan orang Indonesia yang yang sudah mulai memasak di pagi hari. Alasan mereka memasak pada siang hari adalah agar bisa langsung dihidangkan dan makanan yang disajikannya pun masih hangat. Jadi tidak menghabiskan banyak waktu di dapur. Kalau masih ada sisa waktu, mereka gunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang lainnya. Jika dibandingkan dengan pembantu di Indonesia yang sudah mulai bekerja mulai dari pagi buta. Bangun tidur langsung masak untuk mempersiapkan makan pagi. Setelah itu masak lagi untuk makan siang. Begitu juga pada sore hari dia memasak lagi untuk makan malam. Ini bisa menyebabkan pemborosan tenaga, listrik dan gas.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa orang Jerman jika dilihat dari postur tubuhnya, tinggi besar. Cara jalan mereka pun cepat. Orang Jerman sangat mandiri, ramah, mudah bersosialisasi, rajin, dan juga pandai mengatur waktu.

Analisis Manusia Menurut Letak Geografisnya ( Orang jerman)

Orang Jerman dilihat dari postur tubuhnya termasuk tinggi besar jika dibandingkan dengan orang Indonesia. Itu dikarenakan pola makan mereka yang sangat banyak dan sangat bergizi, mulai dari daging hingga sayur dan karbohidrat. Dan semuanya disajikan dalam porsi besar untuk setiap orangnya. Sedangkan orang Indonesia kebanyakan memakan makanan yang kurang bergizi, seperti makanan yang cepat saji ( fastfood ).

Cara berjalan orang Jerman sangat cepat, karena mereka terbiasa jika musim dingin langkah mereka dipercepat. Jika tidak, mereka akan menggigil kedingan bahkan membeku jika jalan mereka pelan-pelan atau santai.

Di Jerman tidak ada pembantu, tukang kebun, supir, dll. Mereka mengurus rumahnya sendiri, sehingga mereka menjadi seorang yang mandiri. Segala sesuatu dilakukan sendiri, tapi bukan berarti mereka individualis. Tetapi jika diberi pertolongan atau dibantu oleh orang lain mereka selalu mengucapkan terima kasih. Dan jika bertemu seseorang mereka selalu mengucapkan salam. Maka dari itu, orang Jerman juga terkenal ramah.

Perayaan natal di Jerman selalu diadakan secara meriah. Sehingga orang-orang di sana sangat dekat / erat hubungan kekerabatannya satu dengan yang lainnya. Karena mereka juga mudah bersosialisasi. Ditambah lagi terdapat tradisi yang bernama malam Sankt Martin yang dapat mempererat tali persaudaraan mereka. Pada malam itu anak-anak memperingatinya dengan Laternen (Lampu yang dihiasi dan diberi pegangan yang cukup panjang seperti pancingan ikan). Pada malam hari mereka berjalan kaki menelusuri jalan-jalan yang sudah ditentukan dengan didampingi oleh salah seorang yang berpakaian seperti prajurit Roma, dengan memakai mantel warna merah. Di sepanjang jalan itu mereka bernyanyi lagu-lagu Laternen yang diiringi drum band. Pada akhirnya dibuat api unggun yang besar, dan anak-anak tersebut mendapatkan kue kering atau permen. Nanti sambil pulang ke rumah, mereka akan mengetuk rumah-rumah tetangga, lalu bernyany. Si pemilik rumah biasanya sudah menyiapkan permen untuk dibagi-bagikan kepada mereka.

Selain itu orang Jerman juga sangat rajin. Terbukti ketika awal masuk musim semi mereka dengan gesit dan cekatan membersihkan dan merapihkan taman / kebun mereka. Jika dibandingkan dengan orang Indonesia yang malas membersihkan taman / kebun dan cenderung menunda-nunda pekerjaan.

Orang Jerman itu pandai mengatur waktu dan dapat memperhitungkan segala hal. Sebagai contoh, Biasanya orang Jerman mulai memasak untuk keluarganya pada siang hari sekitar pukul 11.30. Berbeda hal nya dengan orang Indonesia yang yang sudah mulai memasak di pagi hari. Alasan mereka memasak pada siang hari adalah agar bisa langsung dihidangkan dan makanan yang disajikannya pun masih hangat. Jadi tidak menghabiskan banyak waktu di dapur. Kalau masih ada sisa waktu, mereka gunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang lainnya. Jika dibandingkan dengan pembantu di Indonesia yang sudah mulai bekerja mulai dari pagi buta. Bangun tidur langsung masak untuk mempersiapkan makan pagi. Setelah itu masak lagi untuk makan siang. Begitu juga pada sore hari dia memasak lagi untuk makan malam. Ini bisa menyebabkan pemborosan tenaga, listrik dan gas.

Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa orang Jerman jika dilihat dari postur tubuhnya, tinggi besar. Cara jalan mereka pun cepat. Orang Jerman sangat mandiri, ramah, mudah bersosialisasi, rajin, dan juga pandai mengatur waktu.